Jangan Diabaikan, Ini Gejala dan Tanda Awal Peranakan Turun

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena artikel ini sudah saya buat dengan baik. agar dapat membantu para pembaca dalam mempelajari dan memahami dari judul di atas.

Penulis pun menyadari jika didalam penyusunan buku ini mempunyai kekurangan, namun penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun ilmu ini tetap akan memberikan sebuah manfaat bagi pembaca, jangan lupa untuk membaginya kepada keluarga teman dan sahabat agar semakin banyak yang memahami dan mendapatkan manfaat dari artikel ini.


Jaringan otot, ligamen, juga kulit di sekitar organ vagina merupakan struktur penyokong yang kompleks untuk menjaga agar organ panggul dan jaringan tetap pada tempatnya. 





Proses kehamilan dan persalinan yang terlalu sering bisa membuat organ panggul bergeser atau awam disebut dengan istilah “peranakan turun” atau “turun berok”.

Dalam dunia medis, peranakan turun disebut dengan Vaginal prolapse. Kondisi ini terjadi ketika organ panggul seperti rahim, kandung kemih, sampai rektum, turun ke dalam vagina bahkan keluar dari gangguan organ.



Menurut dr.Ivan Sini, Sp.OG, dari RS Bunda Jakarta, prolaps vagina terjadi karena melemahnya otot-otot penyangga rahim yang terjadi karena bertambahnya berat rahim saat kehamilan.


Perlemahan otot penyangga rahim sendiri sebenarnya merupakan proses alami yang terjadi dalam tubuh wanita guna mempermudah proses melahirkan. “Hanya saja, jika otot-otot tersebut tidak kembali normal pascamelahirkan, maka rahim terus turun hingga keluar dari mulut vagina,” katanya.


Ada beberapa gejala yang bisa menunjukkan terjadinya peranakan turun, antara lain merasa ada sesuatu yang turun di vagina, terasa seperti ada bantalan di vagina, susah berjalan, pendarahan, sampai sulit berkemih atau buang air besar.


Setiap risiko memiliki risiko prolaps vagina. Namun ada beberapa tipe kehamilan yang berisiko tinggi, yaitu sebagai berikut.


1. Kehamilan Ganda

Kehamilan dengan dua atau lebih janin menyebabkan rahim semakin berat. Hal tersebut menyebabkan otot-otot penyangga rahim semakin melemah sehingga meningkatkan risiko prolaps vagina.

2. Ukuran bayi besar


Hampir sama dengan kehamilan kembar, ukuran bayi yang besar menyebabkan otot penyangga rahim semakin lemah.


3. Proses kelahiran lama


Proses kelahiran dikatakan lama jika berlangsung lebih dari 24 jam. Saat proses melahirkan, otot-otot penyangga membuka dan melemahkan, jika proses ini terlalu lama akan menyebabkan otot-otot berkurang dan sulit untuk kembali normal.


4. Kehamilan sering


Semakin sering hamil maka semakin sering otot penyangga rahim mengalami kelemahan dan meningkatkan risiko prolaps vagina.


5. Penggunaan alat vakum


Alat vakum digunakan untuk mempermudah proses keluarnya bayi dari rahim karena adanya hal-hal penyulit tertentu. Namun alat vakum juga dapat mengganggu kekuatan otot penyangga rahim.


Ivan memaparkan, perlu adanya kompensasi pascamelahirkan untuk memperkuat otot-otot penyangga rahim guna mencegah prolaps vagina. Salah satunya adalah latihan kegel yang melatih langsung otot-otot tersebut.


“Caranya mudah, dapat dilakukan sendiri. anda hanya tinggal mengontrol musik untuk menutup dan menahannya beberapa detik dengan minimal sepuluh ribu. lakukan setiap pagi ketika akan memulai aktivitas,” tuturnya.


Jika sudah terjadi prolaps vagina, maka diperlukan perbaikan vagina tergantung gangguannya. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi uroginekologis, operasi, dan pemasangan sling atau penahan yang dimasukkan ke dalam saluran kemih.


Bagaimana cara Diagnosis peranakan turun sejak dini?


Gambar Peranakan Turun pada wanitaUntuk mengetahui pasti bahwa keluhan ibu adalah akibat turunnya peranakan, perlu dilakukan pemeriksaan dalam atau pemeriksaan vagina secara langsung. Biasanya saat Dokter melakukan pemeriksaan, ibu diminta untuk batuk atau mengejan agar dapat mengetahui apakah posisi rahimnya turun atau tidak.


Tindakan lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan USG atau MRI. Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah penyebab gejala-gejala tersebut memang hanya kelemahan otot-otot panggul saja, ataukah ada penyebab lain, seperti tumor di dalam rongga panggul, dan lain sebagainya.


Apa saja pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan turun peranakan (prolaps uteri)?


pengobatan tergantung pada penyakit, usia, aktivitas seksual, penyakit panggul, dan kehamilan yang tidak diinginkan.


Jika gejalanya ringan, turun peranakan dapat diobati dengan: melakukan

latihan Kegel untuk membantu memperkuat otot dan ligamen dalam menahan rahim dan vagina pada tempat yang seharusnya.
Terapi hormon: hormon krim juga dapat membantu otot dan ligamen lebih kuat.
Gunakan cincin di dalam vagina untuk menahan rahim tidak pada tempatnya.


Selain itu peranakan turun yang parah akan membutuhkan operasi, kadang-kadang bisa sampai dibutuhkan histerektomi.


Informasi yang diberikan sebelum konsultasi medis. Selalu konsultasikan pada dokter anda.

Semoga Yang Memb4gikan Ini Mendapatkan Kesehatan dan mendapat keberkahan rezeki yang melimpah, Amin

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Jangan Diabaikan, Ini Gejala dan Tanda Awal Peranakan Turun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel