Para Ortu, Waspada Bila Anak Suka Bermain dengan Kucing, Belajarlah Dari Kisah Nyata Ini
Sebuah status yang dibagikan netizen asal Malaysia bernama Zara Ryzal, menjadi viral di media sosial.
Dalam status itu, Zara menceritakan, semua berawal ketika Ijah, anaknya, mengeluh rasa nyeri di dekat matanya. Zara melihat ada semacam luka hitam.
Awalnya, Zara mengira luka itu adalah kudis. Zara akhirnya membiarkan saja, berharap luka ‘kudis’ itu kering dengan sendirinya. Keesokan harinya, setelah memandikan anaknya, luka itu masih ada.
Zara mengelapnya menggunakan handuk. Tapi luka itu tak juga hilang. Satu hari kembali berselang, Zara kaget setelah anaknya menunjuk luka "kudis" itu makin besar. Zara memotretnya, dan mengirim ke teman-temannya melalui aplikasi Whatsapp.
Satu teman Zara mengatakan, luka "kudis" itu ternyata kutu babi. Zara kemudian mencari tahu apa itu kutu babi di Google.
Ternyata benar, luka "kudis" di mata Ijah itu ternyata kutu babi. Zara hendak mencabutnya, namun menurut dia, kutu babi itu akhirnya terlepas sendiri.
Dia menduga, kutu babi itu menempel ke Ijah, anaknya, melalui perantara kucing. Dari kejadian ini, Zara berpesan kepada netizen, agar lebih berhati-hati ketika bermain dengan kucing atau anjing.
“Anak saya memang suka dengan kucing, kucing jalanan pun dia sayang. Tapi kita cegah sebelum terkena,” tambahnya.
Kutu babi berada dalam keluarga Ixodidae bagi yang berkulit keras, atau Argasidae, bagi kutu babi berkulit lembut.
Habitat kutu babi ini adalah di kawasan yang mempunyai kelembapan tinggi. Jika cuaca terlalu panas dan kering, mereka tidak dapat berkembang biak dengan baik.
Biasanya, kutu babi "menumpang hidup" pada binatang mamalia ataupun burung. Bukan saja "gemar" menghisap darah binatang seperti lembu, kucing, dan binatang lain, kutu babi juga bisa menghisap darah manusia.
Belum ada Komentar untuk "Para Ortu, Waspada Bila Anak Suka Bermain dengan Kucing, Belajarlah Dari Kisah Nyata Ini"
Posting Komentar